Annisya Yusriana Blog

Suatu hari ada sebuah keluarga kecil , yang isinya pak candra , bu meylin dan anak mereka yg masih kecil anggi Ketika pak candra pulang dari kantor P = pak candra B = bu meylin A = anggi P = bu nanti malam bapak minta jatah ya bu ... *sambil nyengir" kuda B = ah bapak kan baru kemarin bapak minta jatah masa udah minta lagi sih pak ? P = maklum bu lagi kepengen bangeet heheheeh B = yaudah nanti malem ya pak , sekalian nunggu anggi tidur , dia kan tidur bareng kita pak kalo ketawan bahaya P = oiya bener bu nanti nunggu anggi tidur dulu Skip skip skip Udah jam 10 malem P = bu anggi sudah tidur belum ? B = sudah nih pak kayanya P = yaudah bapak test dulu tarik sehelai rambutnya anggi B = iya pak di coba aja takutnya masih tidur bohongan P = *wah ga ada reaksi di tarik rambutnya Dengan rasa gembira si bapak kasih tau ibu kalo udah aman B = wah aman ya pak ayo pak di mulai P = wah ibu ga sabar haha Dan terjadilan pertempuaran suami dan istri + terdengar desahan desahan mistis Gausah ane

Seorang gadis yg akan menginjak remaja kebingungan setelah mengetahui tumbuh rambut di bagian kewanitaannya. Dia pun membicarakan hal tsb kepada ibunya. Sang Ibu tersenyum dan menenangkan hati gadis kecilnya tersebut…. Sang Ibu : Tidak apa2 de.. semua perempuan juga pasti begitu. Tempat tumbuh rambutnya itu namanya Monyet, jadi ga apa2 kalo monyet tumbuh rambut, ya kan..? Si Gadis Kecil : Ooooh..begitu ya Ma..?. dan ia pun lega. Pada saat makan malam, si gadis kecil tsb memamerkan hal itu kepada kakak perempuannya yang sudah duduk di kelas 2 SMA. SI Gadis Kecil : Kakak belum tahu kan ? Monyet ade udah tumbuh rambut..? Sang kakak : Sedang asyik makan merasa terganggu dengan celoteh adiknya tsb, " Udah deh de.. kakak ini lebih besar dari kamu !" Sang Ibu hanya tersenyum-senyum kecil mendengar percakapan anak2 gadisnya tsb. Si Gadis Kecil : Merasa diremehkan membalas, " Walaupun umur aku lebih muda, tapi Monyetku udah tumbuh rambut..! Monyet Kakak belum tentu

Seorang lelaki muda mengemudi mobilnya dari pusat kota ke taman kencan muda-mudi, sementara di sebelahnya duduk gadis cantik. Setelah tiba di taman itu, si gadis berkata, " Kurasa aku harus berkata jujur padamu...", sementara si pria mematikan mesin mobilnya, "...aku adalah seorang pelacur..." Beberapa saat, pria itu diam dan berpikir. Akhirnya dia memutuskan untuk tetap menerima kondisi itu dan bersedia membayar Rp. 300.000,- untuk bercinta dengan si gadis. Beberapa menit kemudian setelah selesai bercinta, lelaki itu berkata, "Sekarang kurasa aku juga harus berkata jujur padamu. Aku adalah sopir taksi, dan ongkos yang harus kau bayar untuk mengantarmu kembali ke kota adalah Rp. 300.000,-"

Pada pertengahan bulan Mei yang lalu isteri Eyang Subur yang bernama Maimunah meninggal dunia kerana diserang penyakit jantung. Eyang Subur yang berusia sudah lebih dari setengah abad itu selalu diperhatikan tetangganya dimana beliau dengan rajin pergi ke makam isterinya sebanyak tiga kali sehari. Eyang Subur pergi pada waktu pagi, tengah hari dan petang untuk menyiram makam isterinya. Banyak dari tetangganya beranggapan bahwa Eyang Subur begitu mencintai isterinya. Seorang tetangganya karena penasaran lalu berkata saat bertemu Eyang Subur “Saya sungguh kagum dengan Eyang.....cinta Eyang kepada almarhumah sungguh luar biasa, tidak banyak para suami yang sanggup berbuat seperti itu”. Lalu di jawab Eyang Subur "Sebenarnya sebelum istri saya Maimunah menghembuskan nafas terakhirnya..... Almarhumah sempat berwasiat kepada saya, kalau saya mau kimpoi lagi tunggulah sampai kuburannya penuh ditumbuhi rumput terlebih dahulu. Makanya saya terpaksa siram kuburnya supaya cepat t